undefined
undefined
Unknown
LAPORAN PRAKTIKUM 2
MEMBUAT DATA DALAM TABEL
DISTRIBUSI FREKUENSI


Statistik
 
Disusun oleh

Lulu Ul Jannah
12.12.0358
SI 2012 F



PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
PURWOKERTO
2014




I.    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
       Tabel distribusi frekuensi adalah susunan data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasikan menurut kelas-kelas atau kategori tertentu. Dikenal dua bentuk distribusi frekuensi menurut pembagian kelasnya, yaitu distribusi frekuensi kualitatif (kategori) dan distribusi frekuensi kuantitatif (bilangan).
       Pada distribusi frekuensi kualitatif pembagian kelasnya didasarkan pada kategori tertentu dan banyak digunakan untuk data berskala ukur nominal. Sedangkan kategori kelas dalam tabel distribusi frekuensi kuantitatif, terdapat dua macam, yaitu kategori data tunggal dan kategori data berkelompok (bergolong).

B.    Tujuan :
Menyusun tabel distribusi frekuensi nilai ujian mahasiswa

C.    Landasan Teori Data
       adalah salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Maksud dan Tujuan :
       Setelah data diperoleh, untuk keperluan laporan dan analisis,  data perlu diatur dan disusun serta disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik, disajikan secara sistematis dan rapi sehingga mudah dan cepat dipahami dan dimengerti.
1.    Pengolahan Data (1) :
       Untuk memperoleh data statistika,  data yang telah dikumpulkan dari elemen-elemen yang diselidiki harus diolah.
       Arti mengolah data adalah merubah data mentah untuk memperoleh keterangan-keterangan ringkasan yang berupa angka-angka ringkasan.
2.    Pengolahan Data (2) :
       Data mentah yang dikumpulkan apabila diolah apalagi disajikan dan dianalisis akan lebih bermanfaat sebagai dasar pembuatan keputusan.
       Pengolahan data dapat dilakukan dengan manual, maupun dengan alat-alat elektronik (kalkulator, komputer)
3.    Penyajian Data (1) :
       Data statistika tidak cukup dikumpulkan, diolah, dan dianalisis. Akan tetapi perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca/dipahami dan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan.
4.    Penyajian Data (2):
       Bentuk penyajian data lebih bersifat seni dan sangat dipengaruhi oleh tujuan pengumpulan data, yaitu apa yang ingin diketahui dari pengumpulan data.

Metode Penyajian Data
1.    Berupa angka-angka ringkasan.
a.    Angka-Angka Ringkasan (1) :
       Adalah data kuantitatif hasil pengolahan data. Angka-angka ringkasan walaupun berguna tetapi manfaatnya masih kurang, karena sulit untuk digunakan sebagai bahan analisis.
b.    Angka-Angka Ringkasan (2) :
Contoh :     Jumlah mahasiswa tiap angkatan 500 orang.
Hasil penjualan tahun ini Rp 500 juta.
Biaya perbaikan Rp 290 ribu. Dsb.
2.    Berupa tabel (daftar)
       Merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori-kategori atau karakteristik-karakteristik data sehingga memudahkan dalam analisis data. Bisa dipergunakan untuk menyajikan cross section data dan time series data.
3.    Berupa grafik / diagram
       Adalah gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka dan dibuat berdasar tabel yang dibuat sebelumnya.
       Penyajian data dengan grafik/diagram lebih komunikatif dan dalam waktu yang singkat dapat diketahui suatu keadaan yang memerlukan keputusan.

Beberapa jenis grafik :
a.    Grafik garis (line chart), adalah grafik berupa garis.
b.    Grafik batang (bar chart), adalah grafik berupa batang.
c.    Grafik lingkaran (pie chart), adalah grafik berupa lingkaran.
d.    Grafik titik (dot chart), adalah grafik berupa titik.

Daftar Distribusi Frekuensi
Istilah yang harus diketahui :
1.    Kelas interval
      adalah kelompok dimana macam-macam obyek dikumpulkan dalam kelompok-kelompok berbentuk a sampai b. a adalah nilai terkecil dalam kelas interval tertentu, dan b adalah nilai tertingginya, urutan kelas interval disusun mulai data terkecil terus ke bawah sampai nilai data terbesar.
2.    Frekuensi
       adalah bilangan-bilangan yang menyatakan berapa buah data terdapat dalam tiap kelas interval.
3.    Ujung bawah dan ujung atas
  • Ujung bawah adalah bilangan yang terletak di sebelah kiri interval nilai data untuk setiap interval
  • Ujung atas adalah bilangan yang terletak di sebelah kanan interval nilai data untuk setiap interval
4.    Batas bawah dan batas atas
  • Batas bawah adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung bawah dikurangi dengan ketelitian data
  • Batas atas adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung atas ditambah dengan  ketelitian data
5.    Rentang Adalah nilai tengah dari suatu interval kelas
6.    Panjang kelas interval Adalah jarak dari ujung bawah ke ujung atas suatu interval kelas

Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi :
1.    Urutkan data, biasanya diurutkan dari nilai yang paling kecil
Tujuannya agar range data diketahui dan mempermudah penghitungan frekuensi tiap kelas
2.    Tentukan range (rentang atau jangkauan)
Range = nilai maksimum – nilai minimum
3.    Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Jangan terlalu banyak/sedikit, berkisar antara 5 dan 20, tergantung dari banyak dan sebaran datanya.
Aturan Sturges:
Banyak kelas = 1 + 3.3 log n, dimana n = banyaknya data
4.    Tentukan panjang/lebar kelas interval (p)
Panjang kelas (p) = [rentang]/[banyak kelas]

5.    Tentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama

       Pada saat menyusun Tabel Distribusi Frekuensi, pastikan bahwa kelas tidak tumpang tindih sehingga setiap nilai-nilai pengamatan harus masuk tepat ke dalam satu kelas. Pastikan juga bahwa tidak akan ada data pengamatan yang tertinggal (tidak dapat dimasukkan ke dalam kelas tertentu). Cobalah untuk menggunakan lebar yang sama untuk semua kelas, meskipun kadang-kadang tidak mungkin untuk menghindari interval terbuka, seperti ” ≥ 91 ” (91 atau lebih). Mungkin juga ada kelas tertentu dengan frekuensi nol.



II.    PEMBAHASAN

Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi :
1.    Berikut adalah nilai ujian yang sudah diurutkan:

 35  38  43  48  49  51  56  59  60  60
 61  63  63  63  65  66  67  67  68  70
 70  70  70  71  71  71  72  72  72  73
 73  74  74  74  74  75  75  76  76  77
 78  79  79  80  80  80  80  81  81  81
 82  82  83  83  83  84  85  86  86  87
 88  88  88  88  89  90  90  90  91  91
 91  92  92  93  93  93  95  97  98  99

2.    Range :
[nilai tertinggi – nilai terendah] = 99 – 35 = 64
3.    Banyak Kelas :
Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Apabila kita lihat nilai Range = 64, mungkin banyak kelas sekitar 6 atau 7. Sebagai latihan, kita gunakan aturan Sturges. banyak kelas = 1 + 3.3 x log(n) = 1 + 3.3 x log(80) = 7.28 ≈ 7*

4.    Panjang Kelas :
Panjang Kelas = [range]/[banyak kelas]
    = 64/7
    = 9.14 ≈ 10*

5.    Tentukan nilai batas bawah kelas pada kelas pertama.
Nilai ujian terkecil = 35
Penentuan nilai batas bawah kelas bebas saja, asalkan nilai terkecil masih masuk ke dalam kelas tersebut.
Misalkan : apabila nilai batas bawah yang kita pilih adalah 26, maka interval kelas pertama: 26 – 35, nilai 35 tepat jatuh di batas atas kelas ke-1. Namun apabila kita pilih nilai batas bawah kelas 20 atau 25, jelas nilai terkecil, 35, tidak akan masuk ke dalam kelas tersebut. Namun untuk kemudahan dalam penyusunan dan pembacaan Tabel Distribusi Frekuensi, lebih baik memilih batas bawah 31.
Dari prosedur di atas, kita dapat info sebagai berikut:
Banyak kelas            : 7
Panjang kelas            : 10
Batas bawah kelas    : 31

Langkah – langkah dalam mempraktekan di IBM SPSS Statistik :

1.    Panggil program SPSS
2.    Kemudian Klik  Variabel View
3.    Ketik pda Kotak Name nilai, Type Numeric, width 8, Decimals 0 dan Label Nilai statistika, maka muncul Gambar dibawah



4.    Lalu Klik Data View
Masukkan Nilai Statistika berikut ke tabel Data View

35  38  43  48  49  51  56  59  60  60
 61  63  63  63  65  66  67  67  68  70
 70  70  70  71  71  71  72  72  72  73
 73  74  74  74  74  75  75  76  76  77
 78  79  79  80  80  80  80  81  81  81
 82  82  83  83  83  84  85  86  86  87
 88  88  88  88  89  90  90  90  91  91
 91  92  92  93  93  93  95  97  98  99


5.    Sehingga muncul data view seperti berikut ini dengan jumlah nilai 80 :




6.    Setelah selesai klik analyze --> Descriptive Statistics -->  Klik Frekuensi
7.    Masukkan Variable Nilai --> Klik Statistics


8.    Beri tanda centang pada Mean, Median, Mode, Sum, Range, Minimum dan Maximum. Lihat Gambar
9.    Kemudian Klik Continue kemudian Ok. Maka akan terlihat output seperti berikut :


10.    Interprestasi :
       Pada tabel diatas kita bias mengetahui bahwa ada 80 Mahasiswa yang mengikuti ujian, Nilai ujian terkecil adalah 35 dan tertinggi adalah 99. Nilai rata–rata Mahasiswa adalah 64. Nilai 88 adalah nilai yang banyak diperoleh oleh Mahasiswa, yaitu ada 4 mahasiswa, atau kita juga bias mengatakan hanya ada 1 Mahasiswa yang mendapat nilai 99.
•    Prosedurnya pengerjaannya sebagai berikut
Urutkan data dari kecil ke besar, dengan cara :
Klik Data --> Sort Cases --> Masukkan Variabel Nilai --> Pada Sort Order pilih Ascending. Lihat Gambar

•    Tambahkan satu variabel lagi yaitu Kelas, Berikan angka 1 pada 31-35, angka 2 untuk 36-40, dan seterusnya angka 7 untuk 61-65, seperti tampak pada Gambar Berikut :


•    Setelah Values Labels telah selesai diinputkan --> Klik Ok
•    Kembali ke Data View masukkan angka 1,2,3 dst, sesuai urutan Value Labels yang telah kita buat tadi.
•    Selanjutnya Klik Analyze --> Descriptive Statistics --> Frequeinces --> masukan variable kelas
•    Klik Charts --> Centang pada Show normal curve on histogram --> Lihat Gambar
•    Klik Continue --> Klik Ok. Maka akan terlihat output seperti yang diharapkan.




      Dari daftar tersebut, kita bisa mengetahui bahwa mahasiswa yang mengikuti ujian ada 80, selang kelas nilai yang paling banyak diperoleh oleh mahasiswa adalah sekitar 71 sampai 80, yaitu ada 24 mahasiswa, dan seterusnya. Hanya saja perlu diingat bahwa dengan cara ini kita bisa kehilangan identitas dari data aslinya. Sebagai contoh, kita bisa mengetahui bahwa ada 2 mahasiswa yang mendapatkan nilai antara 31 sampai 40. Meskipun demikian, kita tidak akan tahu dengan persis, berapa nilai sebenarnya dari 2 mahasiswa tersebut, apakah 31 apakah 32 atau 40 dst.


III.    KESIMPULAN
       Tabel distribusi frekuensi adalah susunan data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasikan menurut kelas-kelas atau kategori tertentu. Dikenal dua bentuk distribusi frekuensi menurut pembagian kelasnya, yaitu distribusi frekuensi kualitatif (kategori) dan distribusi frekuensi kuantitatif (bilangan).
.
IV.    DAFTAR PUSTAKA
Rakhmawati.Desty.Modul Praktik SO.2014.Purwokerto


undefined
undefined
Unknown
BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada saat ini telah membawa kemajuan yang besar dalam berbagai bidang. Untuk melakukan bisnis pun mudah di lakukan tanpa kita harus memiliki sebuah perusahaan atau toko untuk melakukan suatu usaha.orang cukup menggunakan media seperti computer atau handphone untuk melakukan bisnis.
Computer atau handphone sebagai alat bantu yang mempunyai kemampuan di dalam bidang pengolahan data dan informasi, sehingga dapat di manfaatkan untuk melakukan informasi bisnis.
Pemanfaatan computer atau handphone dalam memasarkan suatu produk memiliki peranan yang cukup penting di dalam dunia e-business. Di Indonesia kehadiran e-business menjadi peluang bagi pengusaha untuk berbisnis dengan cara yang mudah dan efisien. Saat ini e-business di Indonesia mulai dilirik oleh masyarakat ditandai dengan munculnya situs-situs yang berhubungan dengan e-business sebagai contoh toko online yang menawarkan berbagai barang atau jasa. Dari sekian banyak situs e-bussines yang ada di Indonesia, saya memilih Kaskus sebagai situs e-bussiness yang akan dibahas pada makalah ini ini. Karena Kaskus merupakan situs komunitas terbesar yang memiliki anggota atau member terbanyak di Indonesia. Situs ini menawarkan berbagai macam pilihan.

B.    Rumusan Masalah
Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya melalui proses yang optimal, seperti halnya di dalam mengelola website, faktor yang mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Sesuai dengan tugas yang diberikan, maka penulis akan membatasi pada pokok masalah, yaitu “Analisis SWOT dalam website Kaskus”.

C.    Tujuan Penulisan
       Menganalisa wibesite Kaskus dengan SWOT menurut peluang Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Treath (ancaman).

D.    Manfaat Penulisan
       Mengetahui Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Treath (ancaman) dari sebuah website Kaskus



BAB II
LANDASAN TEORI


A.    Pengertian SWOT
       Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
       Menurut Johnson (1989) dan Bartol (1991), SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan.

a.    Strenghts (S)
       Mencerminkan kekuatan yang dimiliki oleh media. Adanya dukungan dari masyarakat dan pemerintah yang loyal, kekuatan nilai berita yang berbeda dan mempunyai segmen pasar tersendiri, telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup dunia sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.
b.    Weaknesses (W)
       Mencerminkan kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, kelemahaan dari strategi pemasaran maupun  dari  system.
    Hal ini boleh jadi merupakan titik lemah ketika selera masyarakat baik itu masyarakat menengah kebawah maupun menengah keatas.
c.    Opportunities (O)
       Mencerminkan peluang yang dimiliki oleh suatu perusahaan, kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi yang kritis dan informasi yang sesuai dengan faktanya, dan permintaan masyarakat yang tinggi akan produk yang murah namun berkualiatas.
d.    Threats (T)
       Mencerminkan ancaman potensial yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Pada dasarnya semua perusahaan baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil memiliki ancaman, ancaman yang paling potensial adalah apabila system pemerintah yang berubah-ubah, bagaimana jika fungsi media dikembalikan kembali pada masa pada zaman pemerintah yang otoriter. Pembatasan iklan pada media tentu akan sangat berdampak negatif pada perusahaan dan pemasaran media.

B.    Analisis SWOT
    Secara umum, analisis SWOT pada tiap media massa dapat dilakukan, seperti yang diterangkan dibawah ini:
a.    Strengths ( Kekuatan / Kelebihan)
•    Tersedianya dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
•    Tersedianya undang-undang pers.
•    Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana media massa.
•    Adanya promosi yang dapat dilakukan.
b.    Weaknesses (Kelemahan/Kekurangan)
•    Pelayanan terhadap masyarakat.
•    Mutu/ kualitas sebagian Sumber Daya Manusia (SDM).
•    Belum optimalnya fungsi pers.
•    Kurangnya kepedulian pihak swasta terhadap pers.
c.    Opportunities (Peluang /Kesempatan)
•    Adanya partisipasi dan dukungan masyarakat.
•    Adanya dukungan pemerintah.
•    Adanya dunia usaha/industri yang bersedia bekerjasama.
•    Kebutuhan masyarakat terhadap informasi.
d.    Threats ( Ancaman)
•    Perilaku dan budaya masyarakat yang kurang mendukung kerja media.
•    Masih adanya krisis ekonomi yang melemahkan kemampuan masyarakat secara finansial.
•    Belum mempunyai dukungan dari pemerintahan  yang otoriter
•    Image sebagian Masyarakat bahwa media tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik.

C.    Sejarah Kaskus
       Kaskus didirikan pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Andrew Darwis, Ronald, dan Budi membuat Kaskus untuk memenuhi tugas kuliah mereka. Di tahun 2006 Kaskus terpaksa berubah domain dari .com menjadi .us karena penyebaran virus Brontok yang menyerang situs-situs besar Indonesia termasuk Kaskus. Sejak saat itulah alamat situs Kaskus berubah menjadi kaskus.us, yang juga sekaligus mengartikan bahwa Kaskus adalah us atau kita.
       Pada tahun 2008, Andrew Darwis dan Kean Dean Lawadinata memutuskan untuk mengelola Kaskus secara profesional. Situs Kaskus, personel &infrastuktur yang terkait akhirnya diboyong ke Indonesia pada tahun ini. Di tahun 2012 Kaskus juga meluncurkan versi baru Kaskus 2.0 dimana terjadi penyempurnaan pada tampilan, navigasi, fitur search, layanan Forum Jual Beli (FJB), serta menambah server untuk mengakomodir kebutuhan member Kaskus yang telah mencapai lebih dari 4,5 juta member.

D.    Visi Misi Kaskus
1.    Visi
Menjadikan kaskus sebagai media untuk Indonesia untuk sharing, berbagi ilmu dan menciptakan kualitas internet yang sehat
2.    Misi
Menciptakan Forum Diskusi yang terdapat sharing dan berbagi Ilmu
Menjadikan media Jual-beli yang Lengkap

BAB III
PEMBAHASAN


Kaskus merupakan komunitas terbesar di Indonesia, bahkan membernya pun tersebar diberbagai negara yang masing-masing memiliki komunitas regional. Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Nama "Kaskus" sendiri merupakan singkatan dari kata "kasak-kusuk".
Pada bulan Agustus 2005, PC Magazine Indonesia memberikan penghargaan kepada situs Kaskus sebagai situs terbaik dan komunitas terbesar, kemudian Kaskus terpilih kembali sebagai website terbaik pilihan pembaca PC Magazine pada 2006. Kaskus paling patut dibanggakan, forum ini adalah murni karya anak bangsa. Bahkan kesuksesan dari Kaskus ini sempat membuat Google ingin membelinya seharga USD 50 juta atau setara dengan 475 miliar rupiah.

A.    Kelebihan Kaskus
Sebagai situs e-bussiness terbaik dan komunitas terbesar di Indonesia kelebihan dari Kaskus  yaitu:
a.    Tampilannya lebih menarik
Kaskus memiliki tampilan yang menarik. Pada beranda awal terdapat sajian berita terbaru secara universal, juga terdapat thread terpopuler terbaru berdasarkan forum dan jual beli. Terdapat juga gambar bergerak yang membuat tampilan lebih menarik dan terkesan elegant dengan disertai keterangan dibawahnya. Sehingga menarik pembaca untuk mengikuti berita didalamnya.
b.    Terupdate
Kaskus selalu terupdate. Karena setiap saat terdapat kejadian baru, selalu di tambahkan berita yang up to date. Para Kaskuser memberikan berita-berita baru untuk Kaskuser lainnya.
c.    Terlengkap
Kaskus adalah forum terlengkap. Contohnya pada beranda awal terdapat banyak pilihan berita, dan berita tersebut sering dibutuhkan oleh orang lain. Contoh beberapa bagian awal berandanya ada beberapa pilihan seperti Lounge, berita dan politik, computer, jokes, movies, supranatural, Sports, games, otomotif, music, dan regional.
Tidak hanya hal tersebut, didalam kaskus juga terdapat banyak wacana berupa berita tapi juga terdapat seputar tips-tips kesehatan, kecantikan, edukasi dan banyak hal lainnya.
d.    Banyak pengetahuan didalamnya
Dari berita dan tips-tips serta banyak artikel dan info yang diberikan tentu secara otomatis memperluas pengetahuan pembaca, baik umum ataupun khusus pada bidangnya masing-masing. Misalnya pada menu Komputer, mengupas banyak hal yang berkaitan dengan Komputer, teknik-teknik dalam computer, tips and trick dalam mengoperasikan computer, dll.
 Contoh lain adalah pada menu Sports yang memuat banyak berita dan info-info olahraga dari dalam negeri maupun luar negeri seperti sepak bola, basket, bulutangkis yang tentunya memuat berita seperti transfer pemain, skor, jumlah gol, hingga klasemen beberapa klub. Tidak luput juga berita tentang Sea Games hadir di forum ini.

B.    Kekurangan Kaskus
Dari sekian banyak kelebihan yang diberikan oleh kaskus ternyata ada oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakannya seperti:
a.    Dengan tersedianya fitur jual beli, penjual video porno memanfaatkan fitur tersebut untuk mengedarkan produknya.
b.    Sering terjadi kesalahpahaman apabila terdapat threads yang isinya menyimpang.
c.    Seringkali ada oknum tertentu yang memanfaatkan kaskus untuk melakukan tindakan kriminal
C.    Analisis SWOT
1.    Strenght (Kekuatan)
Kaskus merupakan komunitas terbesar di Indonesia, bahkan membernya pun tersebar di berbagai negara yang masing-masing memiliki komunitas regional. Websitenya menggunakan tampilan yang menarik dan penggunaan bahasa yang mudah dicerna. Dilengkapi dengan banyaknya petunjuk dan tutorial. Penelusuran produk yang sedang menjadi trend ataupun produk baru, sering di bahas di halaman paling depan. Katalognya produk yang cukup lengkap memudahkan calon penjual, pembeli maupun supplier dalam menemukan suatu produk.
Dalam hal transaksi, calon penjual, pembeli maupun supplier harus menjadi member. Baru kemudian bisa melakukan tawar menawar melalui posting langsung di bawah produk yang ditawarkan, bisa juga melalui Private Message yang tersedia ataupun lewat telepon.
Setiap member akan memiliki status reputasi yang didapat melalui recomendasi dari member lain, ditandai dengan warna hijau atau GRP(Good Reputation Point) , warna merah atau BRP(Bad Reputation Point) dan warna abu-abu(haven’t reputation). Dalam hal pembayaran transaksi, FJB Kaskus menyediakan layanan Kaspay dan Rekening Bersama (Rekber) atau member bisa melakukan transfer secara langsung ke rekening member lain. Dalam hal pengiriman/delivery, member bisa memilih penyedia jasa kurir sesuai kesepakatan.

2.    Weakness (Kelemahan)
Selain memiliki berbagai kelebihan yang menjadi kekuatan website ini, beberapa masalah sering terjadi dan sangat mengganggu. Dengan semakin bertambahnya member yang melakukan posting di setiap forum yang tersedia, menyebabkan server sering down, server maintenance dan over posting. Akibatnya website sering tidak bisa di akses terutama pada saat jam sibuk dan traffic pengunjung sedang tinggi.
Banyaknya halaman yang tersedia sering tidak bisa diakses, dan cenderung menampilkan tampilan pada halaman yang itu-itu saja. Disamping itu, transaksi yang sudah deal dan selesai sering lambat dihapus oleh moderator dan admin, akibatnya akan muncul pada indeks pencarian. Keterbatasan space quota untuk Private Message sering menjadi kendala terhadap kelancaran transaksi.
Dalam hal Reputasi yang dimiliki oleh setiap member, moderator dan admin tidak bisa melakukan penelusuran terhadap banyaknya fake ID atau identitas palsu yang memungkinkan melakukan penipuan jika tidak di Banned.
Cara pembayaran secara transfer langsung sering diminta oleh para penipu dalam modusnya. Cara yang paling aman adalah melalui Kaspay dan Rekber yang disediakan. Namun cara inipun tidak serta merta langsung dan murah, calon pembeli dan penjual harus melakukan kesepakatan dengan pihak ketiga, membutuhkan waktu yang relatif lama dan biaya yang tidak murah.

3.    Opportunites (Peluang)
Jumlah member yang begitu banyak dan traffic pengunjung yang begitu tinggi bisa mendatangkan lahan bisnis baru bagi pengelola. Implementasinya adalah dengan membuat space iklan baik produk maupun afiliasi.
Disamping itu kerjasama dengan instansi pemerintah (B-G) dalam berbagai aspek bisa saling menguntungkan, misal dalam hal sosialisasi dan survey. Dengan banyaknya transaksi, keuntungan yang didapat dari pengguna Kaspay akan semakin meningkat. Disisi lain pengembangan website yang lebih luas lagi membuka peluang pasar ke cakupan yang lebih luas lagi yaitu pasar global.



4.    Threat (Ancaman)
Semakin banyaknya traffic pengunjung, tidak hanya mendatangkan peluang dan keuntungan, berbagai kendala dan ancaman harus siap dihadapi dan tangani dengan baik. Banyaknya member yang melakukan penipuan dengan menggunakan fake ID atau identitas palsu sering meresahkan calon pembeli, penjual ataupun supplier. Hal ini menimbulkan reputasi buruk bagi FJB Kaskus, karena para pengguna akan ketakutan dan cenderung berhati-hati dalam bertransaksi, disamping itu para calon pengiklan bisa batal mengiklankan produk mereka.
Para member yang tidak bertanggung jawab sering memposting script-script crack yang bisa menimbulkan kerusakan pada struktur website, mereka juga memberikan link jebakan yang menipu dan sering mengganggu utilitas dan performa server. Polemik lainnya adalah aturan pajak yang ditetapkan pemerintah terhadap jumlah server yang cenderung merugikan. Disatu sisi pemerintah menghendaki server-server harus berada di dalam negeri, disisi lain pajak yang dikenakan cukup tinggi.
Banyak muncul perusahaan-perusahaan internet didunia ketiga (negara berkembang) akan menyebabkan banyak menimbulkan pesaing-pesaing.



BAB IV
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari analisa website kaskus ini cukup memadai dalam menyampaikan informasi dan sudah cukup interaktif. Kaskus sebagai media untuk sharing, berbagi ilmu dan menciptakan kualitas internet yang sehat, menjadikan media jual-beli yang lengkap
kelebihannya memiliki tampilan yang menarik, selalu terupdate dan terlengkap dan banyak pengetahuan didalamnya, sedangkan kekurangannya sering terjadi kesalahpahaman apabila terdapat threads yang isinya menyimpang, seringkali adanya oknum tertentu yang memanfaatkan kaskus untuk melakukan tindakan kriminal

B.    Komentar
Informasi yang ada di Kaskus relevan membantu pembeli, Informasi yang disajikan Kaskus untuk suatu produk telah menggambarkan produk yang diinginkan pembeli. Kaskus memiliki tampilan yang menarik, selalu terupdate dan terlengkap dan banyak pengetahuan didalamnya

C.    Saran
Lebih meningkatkan sistem keamanan website dan sistem kerahasiaan website, Jaminan keamanan dan kerahasiaan dan Kompensasi kerugian karena alasan keamanan dan kerahasiaan.
Dapat lebih meningkatkan consumer perceived value, sehingga konsumen dapat lebih nyaman bertransaksi untuk kedua kali, ketiga kali dan seterusnya di website kaskus. Agar dari pihak website kaskus mengetahui bagaimana caranya meningkatkan consumer perceived value

DAFTAR PUSTAKA


Adityo, Benito. 2011. Analisis Pengaruh Kepercayaan Kemudahan Dan Kualitas
Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara On Line Di Situs
Kaskus. From http://eprints.undip.ac.id/29819/1/jurnal.pdf,
23 Oktober 2014


Putri, A.S., Susilawati. I.R., Peran Consumer Perceived Value Terhadap Perilaku
Membeli Ulang Produk Baju Jersey Sepakbola Di Website Kaskus. From
http://psikologi.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/JURNAL.pdf,
23 Oktober 2014


Rini,Triana P. 2013. Makalah Perencanaan Usaha (soft skill Kewirausahaan).
From http://anatrianapuspitarini.blogspot.com/2013/10/blog-post.html,
23 Oktober 2014


Andika. 2013. Analisa SWOT. From
http://andikawigunatambusai.blogspot.com/p/analisa-swot.html,
23 Oktober 2014


Komariah, Siti. 2013. Analisis SWOT dari KASKUS.com. From
http://komariahsiti.blogspot.com/2013/03/analisis-swot-dari-kaskuscom.html, 23 Oktober 2014



Anis. 2012. Mengulas Tentang Website Kaskus.From
http://anishsparadise.blogspot.com/2012/12/mengulas-tentang-website-kaskus.html, 23 Oktober 2014
undefined
undefined
Unknown
LAPORAN PRAKTIKUM 1
MEMBUAT DATA SPSS


 Statistik


Disusun oleh

Lulu Ul Jannah
12.12.0358
SI 2012 F



PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
 STMIK AMIKOM PURWOKERTO
PURWOKERTO
2014



 

I.    PENDAHULUAN


A.    Landasan Teori

    SPSS merupakan perangkat lunak statistik multiguna yang bermanfaat untuk mengolah  dan  menganalisis data penelitian. SPSS menggunakan menu serta kotak dialog untuk  memudahkan dalam  memproses data.
Tipe Data

Tipe data terdiri dari :
•    Numeric :  Data berupa angka
•    Comma   :  Berupa angka dengan tanda koma sebagai pemisah bilangan ribuan
•    Dot          : Untuk angka dengan tanda titik sebagai pemisah bilangan ribuan
•    Scientific notation :  sama dengan numeric tetapi menggunakan symbol E untuk kelipatan 10 (missal 120000=1,20E+5)
•    Date        :  Menampilakan data berupa tanggal atau waktu
•    Dollar     :  Data dengan tanda dollar
•    Custom currency   :  Data dengan format tanda mata uang
•    String       :  Data berupa huruf dan karakter lainnya.

Secara Keseluruhan SPSS Menyediakan Tujuh Window
1.    Data Editor
Window ini terbuka secara otomatis setiap kali program SPSS dijalankan, dan berfungsi untuk input data SPSS. Menu yang ada pada Data Editor adalah:
•    File. Menu File berfungsi untuk menangani hal-hal yang berhubungan dengan file data, seperti membuat file baru, membuka file tertentu, mengambil data dari program lain, mencetak isi dari Data Editor dan lainnya.
•    Edit. Menu Edit berfungsi untuk menangani hal-hal yang berhubungan dengan memperbaiki atau mengubah nilai data (duplikasi data), menghilangkan data, edit data dan lainnya. Selain itu, menu Edit juga berfungsi untuk mengubah setting pada Options.
•    View. Menu view berfungsi untuk mengatur toolbar (status bar, penampakan value lable dan sebagainya).
•    Data. Menu data berfungsi untuk membuat perubahan data SPSS secara keseluruhan, seperti mengurutkan data, menyeleksi data berdasarkan kriteria tertentu, menggabungkan data dan sebagainya.
•    Transform. Menu Transform berfungsi untuk membuat perubahan pada variabel yang telah dipilihdengan kriteria tertentu.
•    Analyze (Statistics). Menu Analyze merupakan menu inti dari SPSS, yang berfungsi untuk melakukan semua prosedur perhitungan statistik, seperti uji-t, uji-F, regresi, time series dan sebagainya.
•    Graphs. Menu Graphs berfungsi untuk membuat berbagai jenis grafik untuk mendukung analisis statistik, seperti Pie, Line, Bar dan kombinasinya.
•    Utulities. Menu ini adalah menu tambahan yang mendukung program SPSS seperti : Memberi informasi tentang variabel yang sekarang sedang dikerjakan, Menjalankan Scripts, Mengatur tampilan menu-menu lain
•    Add-Ons. Menu ini juga merupakan menu tambahan yang berisi mengenai software lain yang dapat diintegrasikan dengan SPSS, juga berisi sambungan on-line dengan website SPSS guna kepentingan pelatihan dan pengembangan SPSS.
•    Window. Menu ini berfungsi untuk pindah diantara menu-menu lain di SPSS
•    Help. Menu ini berfungsi untuk menyediakan bantuan informasi mengenai program SPSS yang bisa diakses secara mudah dan jelas.
2.    Menu Output Navigator
Jika menu Editor berfungsi untuk memasukkan data yang siap diolah oleh SPSS, kemudian melakukan pengolahan data yang dilakukan lewat menu Analyze, maka hasil pengolahan data atau informasi ditampilkan lewat menu Output Navigator atau dapat disebut Output saja.
Menu Output pada prinsipnya sama dengan menu Editor, seperti: File, Edit, View, Analyze, Graphs, Utilities, Window dan Help. Tentunya dengan disesuaikan untuk kegunaan output SPSS. Selain menu ditas ada lagi menu tambahan, yaitu:
•    Insert Berfungsi untuk menyisipkan judul, grafik, teks atau objek tertentu dari aplikasi lain.
•    Format Berfungsi untuk mengubah tata letak huruf output.
3.    Menu Pivot Tabel Editor
Ilmu Statistik banyak berhubungan dengan berbagai tabel dan banyak output SPSS yang disajikan berbentuk tabel. Menu Pivot Tabel berhubungan dengan pengerjaan tabel SPSS, seperti mentransformasi baris tabel menjadi kolom dan sebaliknya, memindah baris dan kolom tabel, grouping atau ungrouping tabel dan yang lainnya.
Karena pengerjaan Pivot table erat kaitannya dengan menu Output Navigator, yaitu sebagai tempat editing tabel hasil output, maka menu ini mempunyai submenu yang hampir sama dengan submenu pada Output Navigator.
4.    Menu Chart Editor
Menu ini juga merupakan tempat editing bagi output hasil pengerjaan data di menu Editor, hanya khusus untuk output berupa Grafik/Chart/Diagram. Sesuai dengan fungsinya, selain submenu dasar seperti File, edit, View dan lainnya, Char Editor juga dilengkapi submenu berikut:
•    Gallery Berfungsi untuk mengubah jenis chart.
•    Chart Untuk mengedit berbagai hal mengenai grafik, seperti layout dan Labelling Grafik, skala grafik dan sebagainya.
•    Series Untuk memilih kelompok data tertentu, transpose data atau menampilkan seri data.

5.    Menu Text Output Editor
Sama seperti menu Pivot table dan Chart berfungsi untuk edit output yang berupa teks atau tulisan.

6.    Menu Syntax Editor
Walaupun SPSS sudah menyediakan berbagai macam pengolahan data statistik secara memadai, namun ada berbagai perintah atau pilihan yang hanya bisa digunakan dengan SPSS Command Language. Perintah-perintah tersebut bisa ditulis pada menu Syntax`Editor. Menu ini berupa file teks yang berisi berbagai perintah SPSS dan bisa diketik secara manual.

7.    Menu Script Editor
Menu ini pada dasarnya digunakan untuk melakukan berbagai pengerjaan SPSS secara otomatis, seperti membuka menutup File, eksport Chart dan sebagainya. Isi menu ini sama dengan menu terdahulu, hanya ditambah dengan submenu Script untuk membuat berbagai subrutin dan fungsi baru, serta submenu Debug untuk melakukan proses debug pada script.

B.    Tujuan :
Memasukan Data
Menamai Variabel yang diperlukan
Mengisi Data
Menyimpan Data
Menyelesaikan Latihan Praktikum 1


II.    PEMBAHASAN



1.    Memasukan Data
Buka lembar kerja baru, Lembar kerja baru selalu dibuka jika ada pemasukan variabel yang baru. Untuk itu dari menu File pilih submenu New.

 2.    Menamai variabel yang diperlukan
Langkah berikutnya adalah membuat nama untuk setiap variabel baru. maka akan dilakukan input nama variabel sebanyak 3 kali “NAMA”, “BERAT”, ”GENDER”
Inputkan nama nama tersebut beserta atribut yg sesuai.  


 
Gambar : Khusus pada value “JK” 0 untuk perempuan, 1 untuk laki-laki
3.    Mengisi data
Langkah berikutnya adalah mengisikan data variabel yang telah didefinisikan nama, tipe, width dan desimalnya. Cara pengisian data persis seperti kita mengisi data pada program Excell, yaitu baris-baris pada tiap-tiap kolom variabel tersebut.



4.    Menyimpan data
Dari menu File, lalu pilih submenu Save As beri nama file tersebut, misalnya untuk keseragaman kita beri nama berat. Dan tempatkan file tersebut di direktori yang kita kehendaki. Untuk tipe data file SPSS adalah sav.




5.    Menyelesaikan Latihan Praktikum 1

Latihan Soal
Sekarang silahkan Anda berlatih untuk membuat data berikut ini, lalu simpan data tersebut menjadi file SPSS, dan namai file tersebut dengan nama lat1.sav di drive D. Jangan di drive C.

Datanya:
No    Negara    Luas Penduduk
(Km persegi)    GNP
(US`$)    Tipe Negara    Tipe Pemerintahan    Anggaran Belanja Militer
 (US $)
1    A    134.879,50    134.567,23    Otoriter    Kerajaan    876,90
2    B    67.876,89    657.987,99    Demokratis    Kerajaan    569,98
3    C    168.987,99    345.876,98    Demokratis    Republik    123,67
4    D    67.876,97    453.765,54    Otoriter    Republik    568,76
5    E    158.876,21    567.876,39    Demokratis    Republik    324,87



Gambar : Variabel View dan Data View


III.    KESIMPULAN


SPSS merupakan perangkat lunak statistik multiguna yang bermanfaat untuk mengolah  dan  menganalisis data penelitian. SPSS menggunakan menu serta kotak dialog untuk  memudahkan dalam  memproses data.

.
IV.    DAFTAR PUSTAKA


Rakhmawati.Desty.Modul Praktik Statistik.2014.Purwokerto