LAPORAN PRAKTIKUM 2
Disusun oleh
Lulu Ul Jannah
12.12.0358
SI 2012 F
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
PURWOKERTO
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar BelakangTabel distribusi frekuensi adalah susunan data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasikan menurut kelas-kelas atau kategori tertentu. Dikenal dua bentuk distribusi frekuensi menurut pembagian kelasnya, yaitu distribusi frekuensi kualitatif (kategori) dan distribusi frekuensi kuantitatif (bilangan).
Pada distribusi frekuensi kualitatif pembagian kelasnya didasarkan pada kategori tertentu dan banyak digunakan untuk data berskala ukur nominal. Sedangkan kategori kelas dalam tabel distribusi frekuensi kuantitatif, terdapat dua macam, yaitu kategori data tunggal dan kategori data berkelompok (bergolong).
B. Tujuan :
Menyusun tabel distribusi frekuensi nilai ujian mahasiswa
C. Landasan Teori Data
adalah salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Maksud dan Tujuan :
Setelah data diperoleh, untuk keperluan laporan dan analisis, data perlu diatur dan disusun serta disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik, disajikan secara sistematis dan rapi sehingga mudah dan cepat dipahami dan dimengerti.
1. Pengolahan Data (1) :
Untuk memperoleh data statistika, data yang telah dikumpulkan dari elemen-elemen yang diselidiki harus diolah.
Arti mengolah data adalah merubah data mentah untuk memperoleh keterangan-keterangan ringkasan yang berupa angka-angka ringkasan.
2. Pengolahan Data (2) :
Data mentah yang dikumpulkan apabila diolah apalagi disajikan dan dianalisis akan lebih bermanfaat sebagai dasar pembuatan keputusan.
Pengolahan data dapat dilakukan dengan manual, maupun dengan alat-alat elektronik (kalkulator, komputer)
3. Penyajian Data (1) :
Data statistika tidak cukup dikumpulkan, diolah, dan dianalisis. Akan tetapi perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca/dipahami dan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan.
4. Penyajian Data (2):
Bentuk penyajian data lebih bersifat seni dan sangat dipengaruhi oleh tujuan pengumpulan data, yaitu apa yang ingin diketahui dari pengumpulan data.
Metode Penyajian Data
1. Berupa angka-angka ringkasan.
a. Angka-Angka Ringkasan (1) :
Adalah data kuantitatif hasil pengolahan data. Angka-angka ringkasan walaupun berguna tetapi manfaatnya masih kurang, karena sulit untuk digunakan sebagai bahan analisis.
b. Angka-Angka Ringkasan (2) :
Contoh : Jumlah mahasiswa tiap angkatan 500 orang.
Hasil penjualan tahun ini Rp 500 juta.
Biaya perbaikan Rp 290 ribu. Dsb.
2. Berupa tabel (daftar)
Merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori-kategori atau karakteristik-karakteristik data sehingga memudahkan dalam analisis data. Bisa dipergunakan untuk menyajikan cross section data dan time series data.
3. Berupa grafik / diagram
Adalah gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka dan dibuat berdasar tabel yang dibuat sebelumnya.
Penyajian data dengan grafik/diagram lebih komunikatif dan dalam waktu yang singkat dapat diketahui suatu keadaan yang memerlukan keputusan.
Beberapa jenis grafik :
a. Grafik garis (line chart), adalah grafik berupa garis.
b. Grafik batang (bar chart), adalah grafik berupa batang.
c. Grafik lingkaran (pie chart), adalah grafik berupa lingkaran.
d. Grafik titik (dot chart), adalah grafik berupa titik.
Daftar Distribusi Frekuensi
Istilah yang harus diketahui :
1. Kelas interval
adalah kelompok dimana macam-macam obyek dikumpulkan dalam kelompok-kelompok berbentuk a sampai b. a adalah nilai terkecil dalam kelas interval tertentu, dan b adalah nilai tertingginya, urutan kelas interval disusun mulai data terkecil terus ke bawah sampai nilai data terbesar.
2. Frekuensi
adalah bilangan-bilangan yang menyatakan berapa buah data terdapat dalam tiap kelas interval.
3. Ujung bawah dan ujung atas
- Ujung bawah adalah bilangan yang terletak di sebelah kiri interval nilai data untuk setiap interval
- Ujung atas adalah bilangan yang terletak di sebelah kanan interval nilai data untuk setiap interval
4. Batas bawah dan batas atas
6. Panjang kelas interval Adalah jarak dari ujung bawah ke ujung atas suatu interval kelas
Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi :
1. Urutkan data, biasanya diurutkan dari nilai yang paling kecil
Tujuannya agar range data diketahui dan mempermudah penghitungan frekuensi tiap kelas
2. Tentukan range (rentang atau jangkauan)
Range = nilai maksimum – nilai minimum
3. Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Jangan terlalu banyak/sedikit, berkisar antara 5 dan 20, tergantung dari banyak dan sebaran datanya.
Aturan Sturges:
Banyak kelas = 1 + 3.3 log n, dimana n = banyaknya data
4. Tentukan panjang/lebar kelas interval (p)
Panjang kelas (p) = [rentang]/[banyak kelas]
- Batas bawah adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung bawah dikurangi dengan ketelitian data
- Batas atas adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung atas ditambah dengan ketelitian data
6. Panjang kelas interval Adalah jarak dari ujung bawah ke ujung atas suatu interval kelas
Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi :
1. Urutkan data, biasanya diurutkan dari nilai yang paling kecil
Tujuannya agar range data diketahui dan mempermudah penghitungan frekuensi tiap kelas
2. Tentukan range (rentang atau jangkauan)
Range = nilai maksimum – nilai minimum
3. Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Jangan terlalu banyak/sedikit, berkisar antara 5 dan 20, tergantung dari banyak dan sebaran datanya.
Aturan Sturges:
Banyak kelas = 1 + 3.3 log n, dimana n = banyaknya data
4. Tentukan panjang/lebar kelas interval (p)
Panjang kelas (p) = [rentang]/[banyak kelas]
5. Tentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama
Pada saat menyusun Tabel Distribusi Frekuensi, pastikan bahwa kelas tidak tumpang tindih sehingga setiap nilai-nilai pengamatan harus masuk tepat ke dalam satu kelas. Pastikan juga bahwa tidak akan ada data pengamatan yang tertinggal (tidak dapat dimasukkan ke dalam kelas tertentu). Cobalah untuk menggunakan lebar yang sama untuk semua kelas, meskipun kadang-kadang tidak mungkin untuk menghindari interval terbuka, seperti ” ≥ 91 ” (91 atau lebih). Mungkin juga ada kelas tertentu dengan frekuensi nol.
II. PEMBAHASAN
Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi :
1. Berikut adalah nilai ujian yang sudah diurutkan:
35 38 43 48 49 51 56 59 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99
2. Range :
[nilai tertinggi – nilai terendah] = 99 – 35 = 64
3. Banyak Kelas :
Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Apabila kita lihat nilai Range = 64, mungkin banyak kelas sekitar 6 atau 7. Sebagai latihan, kita gunakan aturan Sturges. banyak kelas = 1 + 3.3 x log(n) = 1 + 3.3 x log(80) = 7.28 ≈ 7*
4. Panjang Kelas :
Panjang Kelas = [range]/[banyak kelas]
= 64/7
= 9.14 ≈ 10*
5. Tentukan nilai batas bawah kelas pada kelas pertama.
Nilai ujian terkecil = 35
Penentuan nilai batas bawah kelas bebas saja, asalkan nilai terkecil masih masuk ke dalam kelas tersebut.
Misalkan : apabila nilai batas bawah yang kita pilih adalah 26, maka interval kelas pertama: 26 – 35, nilai 35 tepat jatuh di batas atas kelas ke-1. Namun apabila kita pilih nilai batas bawah kelas 20 atau 25, jelas nilai terkecil, 35, tidak akan masuk ke dalam kelas tersebut. Namun untuk kemudahan dalam penyusunan dan pembacaan Tabel Distribusi Frekuensi, lebih baik memilih batas bawah 31.
Dari prosedur di atas, kita dapat info sebagai berikut:
Banyak kelas : 7
Panjang kelas : 10
Batas bawah kelas : 31
Langkah – langkah dalam mempraktekan di IBM SPSS Statistik :
1. Panggil program SPSS
2. Kemudian Klik Variabel View
3. Ketik pda Kotak Name nilai, Type Numeric, width 8, Decimals 0 dan Label Nilai statistika, maka muncul Gambar dibawah
4. Lalu Klik Data View
Masukkan Nilai Statistika berikut ke tabel Data View
35 38 43 48 49 51 56 59 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99
5. Sehingga muncul data view seperti berikut ini dengan jumlah nilai 80 :
7. Masukkan Variable Nilai --> Klik Statistics
8. Beri tanda centang pada Mean, Median, Mode, Sum, Range, Minimum dan Maximum. Lihat Gambar
9. Kemudian Klik Continue kemudian Ok. Maka akan terlihat output seperti berikut :
10. Interprestasi :
Pada tabel diatas kita bias mengetahui bahwa ada 80 Mahasiswa yang mengikuti ujian, Nilai ujian terkecil adalah 35 dan tertinggi adalah 99. Nilai rata–rata Mahasiswa adalah 64. Nilai 88 adalah nilai yang banyak diperoleh oleh Mahasiswa, yaitu ada 4 mahasiswa, atau kita juga bias mengatakan hanya ada 1 Mahasiswa yang mendapat nilai 99.• Prosedurnya pengerjaannya sebagai berikut
Urutkan data dari kecil ke besar, dengan cara :
Klik Data --> Sort Cases --> Masukkan Variabel Nilai --> Pada Sort Order pilih Ascending. Lihat Gambar
• Setelah Values Labels telah selesai diinputkan --> Klik Ok
• Kembali ke Data View masukkan angka 1,2,3 dst, sesuai urutan Value Labels yang telah kita buat tadi.
• Selanjutnya Klik Analyze --> Descriptive Statistics --> Frequeinces --> masukan variable kelas
• Klik Charts --> Centang pada Show normal curve on histogram --> Lihat Gambar
• Klik Continue --> Klik Ok. Maka akan terlihat output seperti yang diharapkan.
Dari daftar tersebut, kita bisa mengetahui bahwa mahasiswa yang mengikuti ujian ada 80, selang kelas nilai yang paling banyak diperoleh oleh mahasiswa adalah sekitar 71 sampai 80, yaitu ada 24 mahasiswa, dan seterusnya. Hanya saja perlu diingat bahwa dengan cara ini kita bisa kehilangan identitas dari data aslinya. Sebagai contoh, kita bisa mengetahui bahwa ada 2 mahasiswa yang mendapatkan nilai antara 31 sampai 40. Meskipun demikian, kita tidak akan tahu dengan persis, berapa nilai sebenarnya dari 2 mahasiswa tersebut, apakah 31 apakah 32 atau 40 dst.
III. KESIMPULAN
Tabel distribusi frekuensi adalah susunan data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasikan menurut kelas-kelas atau kategori tertentu. Dikenal dua bentuk distribusi frekuensi menurut pembagian kelasnya, yaitu distribusi frekuensi kualitatif (kategori) dan distribusi frekuensi kuantitatif (bilangan).
.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Rakhmawati.Desty.Modul Praktik SO.2014.Purwokerto
buat tambah wawasan bagus nih